Kamis, 27 Desember 2012

SEJARAH PULAU LOMBOK

Sejarah

SEJARAH
Kerajaan Selaparang merupakan salah satu kerajaan tertua yang pernah tumbuh dan berkembang di pulau Lombok, bahkan disebut-sebut sebagai embrio yang kemudian melahirkan raja-raja Lombok masa lalu. Terbukti penamaan pulau ini juga sering disebut sebagai bumi Selaparang atau dalam istilah lokalnya sebagai Gumi Selaparang. Asal muasal Setidak-tidaknya ada tiga pendapat tentang asal muasal kerajaan Selaparang (Buku Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat, 2002).

Pertama,
disebutkan bahwa kerajaan ini merupakan proses kelanjutan dari kerajaan tertua di pulau Lombok, yaitu "Kerajaan Desa Lae" yang diperkirakan berkodudukan di Kecamatan Sambalia, Lombok Timur sekarang. Dalam perkembangannya masyarakat kerjaan ini berpindah dan membangun sebuah kerajaan baru, yaitu kerajaan Pamatan di Kecamatan Aikmel dan diduga berada di Desa Sembalun Sekarang. Dan ketika Gunung Rinjani meletus, penduduk kerajaan ini terpencar-pencar yang menandai berakhirnya kerajaan. Betara Indra kemudian mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Suwung, yang terletak di sebelah utara Perigi sekarang.Setelah berakhirnya kerajaan yang disebut terakhir, barulah kemudian muncul Kerajaan Lombok atau Kerajaan Selaparang.

Rabu, 19 Desember 2012

SEKILAS SEJARAH NTB

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dibentuk tanggal 14 Agustu 1958. Sebelumnya, Nusa Tenggara Barat merupakan bagian dari Provinsi Nusa Tenggara. Dengan Undang-Undang Nomor 64 tahun 1958, Provinsi Nusa Tenggara dimekarkan menjadi tiga provinsi, yaitu, Bali, NTB (Nusa Tenggara Barat), dan NTT (Nusa Tenggara Timur).

Wilayah NTB mencakup dua pulau terbesar di Provinsi itu, yaitu, Pulau Lombok dan Sumbawa. Penduduk asli Pulau Lombok disebut suku Sasak. Sedangkan penduduk asli Pulau Sumbawa dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu, suku bangsa Sumbawa dan Bima.

Sejak era Kerajaan Majapahit, wilayah NTB, khususnya Pulau Lombok dan Sumbawa, merupakan daerah yang penting. Hal terlihat dari besarnya ambisi Patih Gajah Mada untuk menguasai kedua pulau tersebut. Gajah Mada tidak hanya mengutus utusannya untuk menaklukkan Lombok dan Sumbawa, melainkan datang sendiri ke Lombok untuk mengatur pemerintahan di sana. Selain menaklukan Kerajaan Lombok, Majapahit juga menundukkan kerajaan lain, yaitu, Kerajaan Perigi.  

Senin, 17 Desember 2012

Jejak Masa Lalu Mataram Nyaris Tak Berbekas

TIAP kali ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bambang Soemadio (almarhun), mantan Direktur Permuseuman tahun 1980-an, sangat terkesan dengan Jalan Pejanggik. Jalan protokol ini lurus, di kiri-kanannya ditumbuhi pohon kenari nan rindang dan teduh. Suasana itu dinilai trade mark yang membedakannya dengan kota lain di Tanah Air. 
   
   Malah, Fathurrahman Zakaria, dalam bukunya Mozaik Budaya Orang Mataram
   melukiskan, bagaimana rombongan turis asal Belanda, yang memeluk,
   menjepret dan mengabadikan dengan kamera video, pohon yang ditanam
   sekitar tahun 1897 saat Belanda menguasai Lombok.
   
   Ilustrasi itu agaknya ingin mengingatkan bahwa identitas sebuah kota
   bukan dilihat dari mal, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan rumah
   bertingkat yang mewah, namun yang lebih penting adalah perimbangan
   antara ruang tertutup dan ruang terbuka seperti adanya taman yang
   mendukung keindahan, kebetahan warganya, atau paling tidak mata bebas
   melempar pandangan.
   

Senin, 03 Desember 2012

SEKILAS SEJARAH PULAU LOMBOK

Pada awal abad ke-17, Kerajaan Karangasem dari Bali berhasil menanamkan pengaruhnya di wilayah barat Pulau Lombok dan pada tahun 1750 seluruh wilayah PulauLombok berhasil dikuasai kerajaan Hindu dari Bali itu. Dengan dikuasainya Pulau Lombok oleh Bali, maka orang-orang Bali berdatangan ke Lombok sekaligus membawa serta kebudayaan mereka ke Lombok. Namun pertentangan di antara keluarga kerajaan menyebabkan kekuasaan di Lombok terpecah menjadi empat kerajaan kecil. Pada tahun 1838, Kerajaan Mataram dari Jawa berhasil menguasai Lombok dan juga kemudian menaklukkan Kerajaan Karangasem di Bali. Mataram kemudian menyatukan Lombok dengan Karangasem di bawah kekuasaannya.

Di Lombok barat, Suku Sasak yang berada di wilayah itu dapat menerima kedatangan orang-orang Bali di wilayahnya dan kehidupan di antara kedua suku bangsa itu berjalan harmonis. Perkawinan antara orang Sasak dan Bali pada masa itu menjadi hal yang lumrah. Orang Sasak juga belajar dari orang Bali mengenai metode pengairan pertanian Subak.